MAKALAH
PEMBELAJARAN TERPADU MODEL THREADED
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pembelajaran IPA Terpadu
Oleh
Kelompok 5
1.
Desi Wulansari (P2A517018)
2.
Mardesta Fazania (P2A517007)
3.
Renny Firdawati (P2A517026)
Magister
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Segala
puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Terpadu Model Threaded ini tepat pada waktunya. Selain itu juga kami ucapkan terima kasih
kepada:
1.
Yang terhormat Bapak Drs.
Maison, M.Si., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah IPA
Terpadu.
2.
Teman-teman seperjuangan
khususnya MPIPA angkatan 2017 yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran dan
masukan untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terdapat
pada makalah ini sebagai akibat dari
keterbatasan dari pengetahuan kami.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami akan selalu membuka diri untuk menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Jambi,
5 November 2017
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ditinjau dari cara
memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut Robin
Fogarty (2009) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2)
connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8)
integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang
memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan
inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata
pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian
yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag bacaan, hipotesis laboratorium
dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling
berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan
perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih
.Dalam makalah ini,
kami menyampaikan tentang pembelajaran terpadu, model threaded (beruntaian) . Penerapan pembelajaran terpadu tidak
cukup hanya dengan mengetahui secara teori. Penerapan perlu diikuti dengan
pengkajian pembelajaran agar ketercapaian kompetensi mata pelajaran oleh siswa
dapat terlaksana.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apa yang
dimaksud dengan model pembelajaran Threaded?
2) Apa
saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded?
3) Apa
fungsi pembelajaran model Threaded?
4) Bagaimana
langkah-langkah mengintegrasi model Thread?
5) Bagaimana
penerapan pembelajaran model Threaded pada pembelajaran IPA SMP.
1.3 Tujuan
Penulisan
1) Menjelaskan pengertian model pembelajaran Threaded
2) Mendeskripsikan
kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded
3) Mendeskripsikan
fungsi pembelajaran model Threaded
4) Menjelaskan
langkah-langkah mengintegrasi model Threaded
5) Mengetahui
cara penerapan pembelajaran model
Threaded pada pembelajaran IPA SMP.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Model Pembelajaran Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar,
grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin
ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah
model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang
merupakan inti dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang
digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika,
memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada
dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium.
Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam
segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan
melalui isi standar kurikulum yang ada.
Gambar
2.1 Model Threaded
Dengan menggunakan ide
yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir
tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan
akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster
curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk
memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada:
IPA (pengelompokkan/classify), IPS
(perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni
(menunjukkan/attribute), matematika
(mengurutkan/sequence). Demikian juga
ketrampilan social (social skills)
dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin
ilmu.
Tabel 2.1 Contoh ketrampilan berpikir (Thinking
Skills)
Keterampilan
berpikir kritis
|
Makroproses
|
Keterampilan
Berpikir Kreatif
|
Untaian
penunjukan(Atribute Cluster)
|
Pemecahan
masalah
|
Untaian tanggapan(Perception
cluster)
|
Penggolongan
|
Pengambilan
keputusan
|
Meramalkan
|
Membandingkan dan membedakan
|
Ide kreatif
|
Penemuan
|
Pengurutan
|
Hipotesa
|
|
Memprioritaskan
|
Grapis organizer
|
Membayangkan
|
Analogi pemecahan
|
Jaringan
|
Melihat kembali
|
Peta
|
||
Untaian analisa(Analysis Cluster)
|
Diagram alir
|
Untaian kesimpulan (Inference
Cluster)
|
Menganalisa kesalahan
|
Matrik
|
Meramalkan
|
Menganalisa pendapat
|
Tulang ikan
|
Menyimpulkan
|
Membuat keputusan
|
KWL
|
Menyatakan
|
PMI
|
Memberlakukan
|
|
Untaian evaluasi(Evaluation
Cluster)
|
Kerangka berpikir
|
Hipotesa
|
Evaluasi
|
Rantai perisiwa
|
|
Analogi pemecahan
|
Untaian pengungkapan(Brainstrom
cluster)
|
|
Menganalisa pendapat
|
Perwujudkan
|
|
Menganalisa kesalahan
|
Pengungkapan
|
|
Kritis
|
Menciptakan
|
|
Visualisasi
|
||
Untaian urutan(Squence Cluster)
|
Menghubungkan
|
|
Urutan
|
Membedakan pola
|
|
Memprioritaskan
|
||
Sebab dan akibat
|
||
Menarik kesimpulan
|
||
Gambar 2.2 Contoh ketrampilan
sosial (Social
Skills)
Komunikasi
|
Kepercayaan
|
Kepemimpinan
|
Resolusi konflik
|
·
Menggunakan suara
|
·
Membuka pikiran
|
·
Tolong menolong
|
·
Menyetujui gagasan orang
|
·
Mendengarkan tetangga
|
·
Menghargai pendapat orang lain
|
·
Bertanggung jawab
|
·
Mencari kesepakatan
|
·
Memperjelas
|
·
Menerima pendapat orang lain
|
·
Meliputi semua agota
|
·
Menghasilkan alternatif
|
·
Menguraikan
|
·
Mendengar dengan fous
|
·
Menyumbang gagasan
|
·
Mengambil kesepakatan
|
·
Memberikan contoh
|
·
Mengembangkan ide
|
·
Semua berkesempatan partisipasi
|
·
Membenarkan gagasan
|
·
Nada perasaan
|
·
Mendorong org lain
|
·
Memeriksa perbedaan
|
|
·
Menguraikan gagasan
|
·
Memasukkan semua anggota
|
||
·
Memperjelas
|
Gambar
2.3 Contoh kecerdasan
ganda(Multiple
Intelegences)
Kecerdasan ganda
|
Penjelasan
|
Linguistik-verbal
|
Kemampaun dalam membaca, menulis, berbicara
dan mendengar
|
Ruang - Visual
|
Kemampuan dalan seni
visual,arsitektur, dan desain
|
Matematis-logis
|
Kemampuan penggunaan bilangan, logika, danpenalaran
|
Musik-berirama
|
Kemampuan dalam
menilai,menciptakan, dan pertunjukan musik
|
Interpersonal-sosial
|
Kemampan menghubungkan diri sendri dengan
sosial
|
Intrapersonal-intropeksi
|
Kemampuan untuk memahami diri
sendiri,untuk memotivasi
|
dan untuk mengenal diri sendiri
|
|
Jasmani-kinestetik
|
kemapuan kesadaran menjsgs tubuh, menggerakkan otot
|
dan kegesitan dalam berolahraga
|
|
lingkungan-fisik
|
Kemampuan dalam
memahami,menceritakan, dan memahami alam
|
Dalam
model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring
kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan: “Bagaimana
menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda
paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“, “Sudahkan kamu
menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya
sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti, “Jawaban apa
yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala beberapa
pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan
seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah,
sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).
Siswa akan memperoleleh
pengetahuan dan keterampilan yaitu:
1) Identifikasi
masalah dan unsur mereka
2) Berbicara
dan menulis Bahasa Ingris standar
3) Membenarkan
keputusan suara
4) Memahami
prinsip demokrasi
5) Pertunjukan
dan menciptakan hasil seni
6) Menghitung
angka
7) Mengatur
data dalam bentuk yang bermanfaat
8) Menggunakan
prinsip gerak
9) Menemukan
dan mngevaluasi
2.2
Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded
Manfaat dari
model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya
metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol
atas ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan
pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif
sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat
siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa
depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat bahwa model
integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni,
tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang
intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.
Kekurangan atau
kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya tambahan
kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama
sekali tidak ditujukan dengan jelas atau gamblang. Permukaan metakurikulum
tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok
kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan
metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan
dan strateginya.
2.3
Fungsi pembelajaran model Threaded
Model
threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum
menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini sangat sesuai
jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok
bahasan. Oleh karena itu model Threaded ini merupakan model yang
utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan
berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
2.4
Langkah-langkah mengintegrasi model Threaded
Bekerja sebagai tim
lintas disipln disekolah dasar, sekolah menegah aa sekol menengah atas. Para
guru bertemu untuk menghasilkan daftar ketrampilan hidup yang diharapn
siswuntuk mengembangkan dan digunakan dibiyak bidang ilmu. Ini adalah daftar
ketramplan paling umum yang dihadapi dalam berbagai disiplin ilmu.dalam
pertemuan tersebut para guru memutuskan perhatian pada berbagai jenis
ketrampilan yang dibutuhkan sepanjang hidup: berpikir (memprediksi), social (
mencapai kesepakatan), teknologi (spreadsheet), organisasi (menguraikan), dan
kebiasaan pikiran (ketekunan) & strategi ( pemecahan masalah, membuat
keputusan).
Hal-hal yang perlu
dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu
modelThreaded yakni :
1. Menetapkan
keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2. Memilih
mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3. Mencocokkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4. Merumuskan
indikator pembelajaran secara terpadu
5. Menetapkan
ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan.
2.5
Penerapan pembelajaran model Threaded pada pembelajaran IPA SMP
Contoh cara mengintegrasikan
model threaded pada Sekolah Menegah Pertama.
Keterampilan
berfikir : Penyebab dan pengaruh
·
Peyebab
polusi
·
Pgaruh polusi
·
solusi
|
Efek langsung pada keluarga dan
orang lain diluar keluarga
|
Penyebab dan
pengaruh variabel
|
Penyebab perang di Afganistan
Pengaruh- US
Pengaruh-Dunia
·
|
Penyebab dan
pengaruh
|
Penyebab dan
pengaruh
|
IPA
|
SASTRA
|
IPS
|
MTK
|
Ekologi
|
Statistik
|
Kodisi saat ini
|
Buku anne Frank
|
Keterapilan:
1) Kepmimpnan
2) Membandingkan
dan membedaka
n
1) Pembelajaran
kooperativ
2) C/C
berbeda jens perangkat
3) Grapik
vs presentasi angka
|
1)
Latihan
kelompok
2)
C/C Berbeda
p.s strategi
3)
Model metode
|
Pemecahan masalah
|
Peragkat
|
Pemahaman
|
Game
|
MTK
|
IPA
|
B.INGGRIS
|
PENJASKES
|
1)
Kemempuan
erbicara
2)
C/C keterampian memdakan Q/meringkas
3)
Gambar
percakapan B.Inggris
4)
|
1) Ketua
kelompok
2) C/C
aturan dan stategi
3) Gambar
percakapan B.Inggris
|
3) Visual
spatial
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Model Threaded adalah model
bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang
merupakan inti dari semua pokok bahasan.
2.
Model ini cocok digunakan sebagai salah
satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif.
Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju
penyatuan pokok bahasan.
3.
Kelebihan dari model pembelajaran ini
antara lain.
1)
Para guru akan lebih menekankan pada
aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya
mereka belajar.
2)
Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran
yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan.
3)
Siswa akan belajar mendapatkan manfaat
dan jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan keterampilan dan
strateginya.
Kekurangannya antara lain :
1)
Masih diperlukan adanya tambahan
kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama
sekali tak ditujukan dengan jelas.
2)
Permukaan metakurikulum tetapi mata
pelajaran tetap statis.
3)
Hubungan antara dan diantara berbagai
pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan.
4)
Dalam rangka menyusupkan metakurikulum
melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
4. Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu modelThreaded yakni :
1) Menetapkan
keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2) Memilih
mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3) Mencocokkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4) Merumuskan
indikator pembelajaran secara terpadu
5) Menetapkan
ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
3.2 Saran
Demikian
makalah ini kami sajikan, apabila ada kekurangan, maka kami mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan makalah ini kita sebagai
calon guru dapat memahami dengan baik tugas kita sebagai seorang guru yang
professional.
DAFTAR
PUSTAKA
Fogarty, Robin.
2009. How To Integrate The Curricula.
Amerika Serikat: Carwin
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan :
SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : VII/Genap
Materi Pembelajaran :
Pencemaran Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 JP
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI
4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi
Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaanTuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan dalam pengamalan
ajaran agama yang dianut
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingintahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab,
terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas
sehari-hari sebagai wujud dimplementasi
melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.9
Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi mahluk hidup
C.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
1.1.1. Bersyukur
atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa
1.1.2. Mengucapkan
syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
2.1.1 Aktif bertanya ketika pembelajaran
2.1.2 Mengambil dan membuang sampah yang mengotori
lingkungan pada tempatnya
2.3.1
Menghargai setiap kinerja yang dilakukan dalam pembelajaran
3.9.1
Menjelaskan mengenai pencemaran udara pada lingkungan
3.9.2
menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran udara
3.9.3
menjelaskan dampak pencemaran bagi mahluk hidup dan ekosistem
3.9.4
mengidentifikasi upaya pengurangan dampak pencemaran terhadap lingkungan
D.
Materi Pembelajaran
Pencemaran udara
-
Penyebab
pencemaran udara
-
Dampak
pencemaran udara bagi kehidupan dan ekosistem
E. Metode dan Sumber Belajar
a) Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inquiry
Pendekatan : saintifik
Metode : Diskusi, tanya
jawab, presentasi
b) Media Pembelajaran
1.
Proyektor
2.
Laptop/HP
c) Sumber Pembelajaran
1.
Buku reverensi yang relevan
2.
Internet
F.
KegiatanPembelajaran
1. Pertemuan Pertama : (2 JP)
a.
Kegiatan
Pendahuluan (10 menit)
Ø Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa
Ø Guru mendata kehadiran Peserta didik, mengkondisikan
Peserta didik agar kondusif.
Ø Guru memberikan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan:
· Aktifitas apa saja yang dapat menyebabkan pencemaran
udara?
Ø Guru menyampaikan garis besar materi pelajaran,
tujuan pembelajaran, dan tehnik penilaian yang akan dilakukan.
Ø Guru membagi kelompok heterogen 4-5 orang
b.
Kegiatan
Inti (60 menit)
Mengamati
:
Ø Guru
menyajikan video tentang sampah yang menggunung di beberapa tempat, asap yang
menggumpal dari pabrik”, sepeda motor, dan pembakaran hutan.
( Thingking skills)
Menanya
:
Guru mengarahkan siswa
untuk dapat merumuskan pertanyaan berdasarkan isi video tersebut, misalnya:
Ø Apa
yang dapat kalian ceritakan dari video itu?
Ø Apa
penyebab pencamaran tersebut?
Ø Apa
dampak dari pencemaran terhadap kehidupan mahluk hidup dan keseimbangan
ekosistem? (Thingking skills)
Ø Bagaimana
solusi nya? ( Multiple Intelegences)
Mengumpulkan
data/informasi :
Ø Guru
membagikan lembar kerja siswa pencemaran udara pada siswa
Ø Perserta
didik mengumpulkan informasi dari buku pelajaran dan berbagai sumber lainnya
yang relevan ( Thingking skills :
membedakan, membandingkan)
Ø Guru
membimbing siswa untuk menyelesaikan LKS dan memfasilitasi siswa bekerja secara
berkelompok dalam membuat laporan hasil belajar berupa poster.
Menalar/Mengasosiasi
Ø Peserta
didik mendiskusikan penyebab terjadinya pencemaran dan dampak pencemaran
terhadap mahluk hidup ( Thingking skills,
social skills)
Ø Peserta
didik melakukan verifikasi terhadap penyebab pencemaran yang terjadi disekitar
( Social skills : lingkungan-fisik)
Ø Peserta
didik mendiskusikan solusi terbsik untuk menyelesaikan masalah (thingking skills, multiple intelegences)
Mengkomunikasikan
Ø Guru
meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa
yang lain memberikan tanggapan.
Ø Peserta
didik melakukan analisis terhadap kelompok yang mempresentasikan hasil
diskusinya berupa LKS dan Poster ( Multiple
intelegences)
Ø Guru
memberikan penguatan pada siswa mengenai konsep yang dipelajari dan apabila ada
konsep yang kurang tepat guru melakukan pembenaran.
c.
Penutup
(10 menit)
Ø Siswa
dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Ø Peserta didik diminta menyimpulkan pembelajaran
dengan bimbingan guru
Ø Siswa
dan guru merefleksikan hasil kegiatan.
Ø Guru
memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
Ø Pemberian
tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.
Mengetahui, Jambi,
............ 2017
Ka. SMP………………….. Guru
Bid.Studi