Rabu, 28 November 2018


MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU MODEL THREADED
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pembelajaran IPA Terpadu








Oleh Kelompok 5

1.                Desi Wulansari      (P2A517018)
2.                Mardesta Fazania (P2A517007)
3.                Renny Firdawati    (P2A517026)




Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS JAMBI
2017



KATA PENGANTAR

   Segala  puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Terpadu Model Threaded ini tepat pada waktunya. Selain itu juga kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Yang terhormat Bapak Drs. Maison, M.Si., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah IPA Terpadu.
2.      Teman-teman seperjuangan khususnya MPIPA angkatan 2017 yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada makalah  ini sebagai akibat dari keterbatasan dari pengetahuan kami. Sehubungan dengan hal tersebut, kami  akan selalu membuka diri untuk menerima segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                               
                                                                              Jambi, 5 November 2017
                                                                                                    

                                                                        Penulis


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar  Belakang
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya, menurut Robin Fogarty (2009) terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuag bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih
.Dalam makalah ini, kami menyampaikan tentang pembelajaran terpadu, model threaded (beruntaian) . Penerapan pembelajaran terpadu tidak cukup hanya dengan mengetahui secara teori. Penerapan perlu diikuti dengan pengkajian pembelajaran agar ketercapaian kompetensi mata pelajaran oleh siswa dapat terlaksana.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1)      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Threaded? 
2)      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded?
3)      Apa fungsi pembelajaran model Threaded?
4)      Bagaimana langkah-langkah mengintegrasi model Thread?


5)      Bagaimana penerapan pembelajaran model Threaded pada pembelajaran IPA SMP.
1.3  Tujuan Penulisan
1)      Menjelaskan  pengertian model pembelajaran  Threaded
2)      Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded
3)      Mendeskripsikan fungsi pembelajaran model Threaded
4)      Menjelaskan  langkah-langkah mengintegrasi model Threaded
5)      Mengetahui cara penerapan pembelajaran model  Threaded pada pembelajaran IPA SMP.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Threaded
Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills), ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan inti dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Gambar 2.1 Model Threaded






Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih kelompok ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS (perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.

Tabel 2.1 Contoh ketrampilan berpikir (Thinking Skills)
Keterampilan berpikir kritis
Makroproses
Keterampilan Berpikir Kreatif
Untaian penunjukan(Atribute Cluster)
Pemecahan masalah 
Untaian tanggapan(Perception cluster)
Penggolongan
 Pengambilan keputusan
Meramalkan
Membandingkan dan membedakan
 Ide kreatif
Penemuan
Pengurutan
Hipotesa
Memprioritaskan
Grapis organizer
Membayangkan
Analogi pemecahan
Jaringan
Melihat kembali

Peta

Untaian analisa(Analysis Cluster)
Diagram alir
Untaian kesimpulan (Inference Cluster)
Menganalisa kesalahan
Matrik
Meramalkan
Menganalisa pendapat
Tulang ikan
Menyimpulkan
Membuat keputusan
KWL
Menyatakan

PMI
Memberlakukan
Untaian evaluasi(Evaluation Cluster)
Kerangka berpikir
Hipotesa
Evaluasi
Rantai perisiwa

Analogi pemecahan
Untaian pengungkapan(Brainstrom cluster)
Menganalisa pendapat
Perwujudkan
Menganalisa kesalahan
Pengungkapan
Kritis
Menciptakan

Visualisasi
Untaian urutan(Squence Cluster)
Menghubungkan
Urutan
Membedakan pola
Memprioritaskan

Sebab dan akibat

Menarik kesimpulan








Gambar 2.2 Contoh ketrampilan sosial (Social Skills)
Komunikasi
Kepercayaan
Kepemimpinan
Resolusi konflik
·         Menggunakan suara
·         Membuka pikiran
·         Tolong menolong
·         Menyetujui gagasan orang
·         Mendengarkan tetangga
·         Menghargai pendapat orang lain
·         Bertanggung jawab
·         Mencari kesepakatan
·         Memperjelas
·         Menerima pendapat orang lain
·         Meliputi semua agota
·         Menghasilkan alternatif
·         Menguraikan
·         Mendengar dengan fous
·         Menyumbang gagasan
·         Mengambil kesepakatan
·         Memberikan contoh
·         Mengembangkan ide
·         Semua berkesempatan partisipasi
·         Membenarkan gagasan
·         Nada perasaan
·         Mendorong org lain
·         Memeriksa perbedaan
·         Menguraikan gagasan
·         Memasukkan semua anggota

·         Memperjelas




Gambar 2.3 Contoh kecerdasan ganda(Multiple Intelegences)
Kecerdasan ganda
Penjelasan
Linguistik-verbal
 Kemampaun dalam membaca, menulis, berbicara dan mendengar
Ruang - Visual
Kemampuan dalan seni visual,arsitektur, dan desain
Matematis-logis
Kemampuan  penggunaan bilangan, logika, danpenalaran
Musik-berirama
Kemampuan dalam menilai,menciptakan, dan pertunjukan musik
Interpersonal-sosial
Kemampan menghubungkan diri sendri dengan sosial
Intrapersonal-intropeksi
Kemampuan untuk memahami diri sendiri,untuk memotivasi

dan untuk mengenal diri sendiri
Jasmani-kinestetik
kemapuan  kesadaran menjsgs tubuh, menggerakkan otot

dan kegesitan dalam berolahraga
lingkungan-fisik
Kemampuan dalam memahami,menceritakan, dan memahami alam

Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan: “Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?“, “Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif lainnya seperti, “Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang setuju?” (Kadangkala beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “Baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”).
Siswa akan memperoleleh pengetahuan dan keterampilan yaitu:
1)      Identifikasi masalah dan unsur mereka
2)      Berbicara dan menulis Bahasa Ingris standar
3)      Membenarkan keputusan suara
4)      Memahami prinsip demokrasi
5)      Pertunjukan dan menciptakan hasil seni
6)      Menghitung angka
7)      Mengatur data dalam bentuk yang bermanfaat
8)      Menggunakan prinsip gerak
9)      Menemukan dan mngevaluasi

2.2 Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded
Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat bahwa model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.
Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tidak ditujukan dengan jelas atau gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.

2.3 Fungsi pembelajaran model Threaded
Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan. Oleh karena itu model Threaded ini merupakan model yang utama digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.
2.4 Langkah-langkah mengintegrasi model Threaded     
Bekerja sebagai tim lintas disipln disekolah dasar, sekolah menegah aa sekol menengah atas. Para guru bertemu untuk menghasilkan daftar ketrampilan hidup yang diharapn siswuntuk mengembangkan dan digunakan dibiyak bidang ilmu. Ini adalah daftar ketramplan paling umum yang dihadapi dalam berbagai disiplin ilmu.dalam pertemuan tersebut para guru memutuskan perhatian pada berbagai jenis ketrampilan yang dibutuhkan sepanjang hidup: berpikir (memprediksi), social ( mencapai kesepakatan), teknologi (spreadsheet), organisasi (menguraikan), dan kebiasaan pikiran (ketekunan) & strategi ( pemecahan masalah, membuat keputusan).
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu modelThreaded yakni :
1.      Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2.      Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3.      Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4.      Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5.      Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan.
2.5 Penerapan pembelajaran model Threaded  pada pembelajaran IPA SMP
Contoh cara mengintegrasikan model threaded pada Sekolah Menegah Pertama.

Keterampilan berfikir : Penyebab dan pengaruh

·         Peyebab polusi
·         Pgaruh polusi
·         solusi

Efek langsung pada keluarga dan orang lain diluar keluarga

Penyebab dan pengaruh variabel

Penyebab perang di Afganistan
Pengaruh- US
Pengaruh-Dunia

·          

Penyebab dan pengaruh

Penyebab dan pengaruh


IPA

SASTRA

IPS

MTK

Ekologi

Statistik

Kodisi saat ini

Buku anne Frank

 

Keterapilan:
1)      Kepmimpnan
2)      Membandingkan dan membedaka

1)      Pembelajaran kooperativ
2)      C/C berbeda jens perangkat
3)      Grapik vs presentasi angka

1)      Latihan kelompok
2)      C/C Berbeda p.s strategi
3)      Model metode

Pemecahan masalah

Peragkat

Pemahaman

Game

MTK

IPA

B.INGGRIS

PENJASKES

1)       Kemempuan erbicara
2)       C/C  keterampian memdakan Q/meringkas
3)       Gambar percakapan B.Inggris
4)        

1)      Ketua kelompok
2)      C/C aturan dan stategi
3)      Gambar percakapan B.Inggris
n
3)      Visual spatial
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.      Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan inti dari semua pokok bahasan.
2.      Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok bahasan.
3.      Kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain.
1)      Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
2)      Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan.
3)      Siswa akan belajar mendapatkan manfaat dan jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan keterampilan dan strateginya.
Kekurangannya antara lain :
1)      Masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas.
2)      Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis.
3)      Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan.
4)      Dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
4.      Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran  terpadu modelThreaded yakni :
1)      Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran ketrampilan
2)       Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3)       Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat diuntaikan
4)      Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5)      Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami sajikan, apabila ada kekurangan, maka kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan makalah ini kita sebagai calon guru dapat memahami dengan baik tugas kita sebagai seorang guru yang professional.


DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Robin. 2009. How To Integrate The Curricula. Amerika Serikat: Carwin



LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan                :        SMP
Mata Pelajaran                      :        Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester                    :        VII/Genap
Materi Pembelajaran            :        Pencemaran Lingkungan
Alokasi Waktu                       :        2 JP

A.  Kompetensi Inti
KI 1 :   Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :   Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3:    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4:    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.     Kompetensi Dasar
1.1  Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaanTuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan dalam pengamalan ajaran agama yang dianut
2.1  Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingintahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari.
2.2  Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas sehari-hari sebagai wujud     dimplementasi melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
 3.9  Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi mahluk hidup

C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1.      Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa
1.1.2.      Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
2.1.1  Aktif bertanya ketika pembelajaran
2.1.2  Mengambil dan membuang sampah yang mengotori lingkungan pada tempatnya
2.3.1 Menghargai setiap kinerja yang dilakukan dalam pembelajaran
3.9.1 Menjelaskan mengenai pencemaran udara pada lingkungan
3.9.2 menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran udara
3.9.3 menjelaskan dampak pencemaran bagi mahluk hidup dan ekosistem
3.9.4 mengidentifikasi upaya pengurangan dampak pencemaran terhadap lingkungan
D.    Materi Pembelajaran
Pencemaran udara
-          Penyebab pencemaran udara
-          Dampak pencemaran udara bagi kehidupan dan ekosistem

E.     Metode dan Sumber Belajar
a)      Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran  : Inquiry
Pendekatan                  : saintifik
Metode                         : Diskusi, tanya jawab, presentasi

b)     Media Pembelajaran
1.      Proyektor
2.      Laptop/HP

c)      Sumber Pembelajaran
1.      Buku reverensi yang relevan
2.      Internet


F.     KegiatanPembelajaran
1.      Pertemuan Pertama : (2 JP)
a.      Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Ø Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa
Ø Guru mendata kehadiran Peserta didik, mengkondisikan Peserta didik  agar kondusif.
Ø Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan:
·       Aktifitas apa saja yang dapat menyebabkan pencemaran udara?
Ø  Guru menyampaikan garis besar materi pelajaran, tujuan pembelajaran, dan tehnik penilaian yang akan dilakukan.
Ø  Guru membagi kelompok heterogen 4-5 orang
b.      Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati :
Ø  Guru menyajikan video tentang sampah yang menggunung di beberapa tempat, asap yang menggumpal dari pabrik”, sepeda motor, dan pembakaran hutan.
( Thingking skills)
Menanya :
Guru mengarahkan siswa untuk dapat merumuskan pertanyaan berdasarkan isi video tersebut, misalnya:
Ø  Apa yang dapat kalian ceritakan dari video itu?
Ø  Apa penyebab pencamaran tersebut?
Ø  Apa dampak dari pencemaran terhadap kehidupan mahluk hidup dan keseimbangan ekosistem? (Thingking skills)
Ø  Bagaimana solusi nya? ( Multiple Intelegences)
Mengumpulkan data/informasi :
Ø Guru membagikan lembar kerja siswa pencemaran udara pada siswa
Ø  Perserta didik mengumpulkan informasi dari buku pelajaran dan berbagai sumber lainnya yang relevan ( Thingking skills : membedakan, membandingkan)
Ø  Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan LKS dan memfasilitasi siswa bekerja secara berkelompok dalam membuat laporan hasil belajar berupa poster.


Menalar/Mengasosiasi
Ø  Peserta didik mendiskusikan penyebab terjadinya pencemaran dan dampak pencemaran terhadap mahluk hidup ( Thingking skills, social skills)
Ø  Peserta didik melakukan verifikasi terhadap penyebab pencemaran yang terjadi disekitar ( Social skills : lingkungan-fisik)
Ø  Peserta didik mendiskusikan solusi terbsik untuk menyelesaikan masalah (thingking skills, multiple intelegences)
Mengkomunikasikan
Ø  Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa yang lain memberikan tanggapan.
Ø  Peserta didik melakukan analisis terhadap kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya berupa LKS dan Poster ( Multiple intelegences)
Ø  Guru memberikan penguatan pada siswa mengenai konsep yang dipelajari dan apabila ada konsep yang kurang tepat guru melakukan pembenaran.
c.       Penutup (10 menit)
Ø  Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
Ø  Peserta didik diminta menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru

Ø  Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.
Ø  Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja baik.
Ø  Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

Mengetahui,                                                                                        Jambi, ............ 2017
Ka. SMP…………………..                                                               Guru Bid.Studi



 

Desi Wulansari Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang